Wing Udara 2/Gegana Pusaka Samudra sebagai satuan kerja (Satker) pelaksana Pusat Penerbangan TNI Angkatan Laut yang berada di wilayah Barat Indonesia mengemban fungsi penerbangan yang meliputi pengintaian udara taktis, anti kapal selam, anti kapal atas air, pendaratan pasrat lintas Helikopter, dukungan logistik cepat dan pengamatan laut, dalam rangka operasi laut sehari-hari dan operasi tempur laut. Sehingga
penugasan pesawat udara TNI AL dituntut untuk dapat melaksanakan patroli maritim, take off landing di KRI dan melaksanakan Search and Rescue (SAR) di laut guna mendukung tugas pokok TNI Angkatan Laut dalam rangka pertahanan negara di laut dalam OMP dan OMSP. Mako Wing Udara 2/Puspenerbal berada di Tanjungpinang, Kepulauan Riau.
Sejarah
Lanudal Tanjung Pinang yang telah berdiri sejak tahun 1977 silam, merupakan salah satu pangkalan pendukung operasional bagi unsur-unsur pesawat udara TNI Angkatan Laut yang memiliki nilai strategis, mengingat pangkalan ini berada di wilayah perbatasan serta corong strategis bagi bangsa indonesia, sehingga keberadaan pangkalan ini sangat mendukung pertahanan negara di laut. ”Penerbangan TNI Angkatan Laut merupakan bagian integral dan tidak terpisahkan dari sistem kesenjataan angkatan laut yaitu SSAT (Sistem Senjata Armada Terpadu) yang terdiri dari Kapal, Pesawat Udara, Pasukan Marinir dan Pangkalan,”.
Satuan Wing Udara 2, yang sebelumnya bernama Satuan Udara Armada Barat atau Satudarmabar, yang telah berdiri sejak 1994, merupakan salah satu Komando Pelaksana Pembinaan di bawah Pusat Penerbangan Angkatan Laut (Puspenerbal), yang memiliki tugas membina kesiapan tempur pesawat udara TNI Angkatan Laut sebagai salah satu dari Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT). ( id.wikipedia)